Lakon “Pendadaran Siswa Sokalima” di Gelar Dalang Duta Budaya Eropa dan Jepang

Lakon “Pendadaran Siswa Sokalima” di Gelar Dalang Duta Budaya Eropa dan Jepang

Pertunjukkan seni budaya Indonesia wayang kulit dengan  lakon Pendadaran Siswa Sokalima akan di gelar oleh Sang dalang duta budaya Eropa dan Jepang, yakni K.R.T. KI.H. Gunarto Gunatalijendro SH.MM. Pagelaran wayang kulit kali ini merupakan pementasan perdana untuk umum sang dalang  salto sewengi ping seket setelah adanya wabah pandemi.

Pagelaran budaya ini akan di laksanakan pada tanggal 28 Mei 2022 mulai pukul 20.00 sampai selesai, dan bertempat di  Ruang Kuliner Kemukus Kota Tua, jln. Pinangsia No. 1 Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat.

Pentas seni budaya wayang kulit ini diselenggarakan oleh Koperasi Konsumen Kuliner PT Kereta Api Indonesia dalam rangka Halal Bil Hallal 1443 H.

Wahh….tentunya pertunjukkan kali ini akan seru banget, dari lakon wayang yang akan di pentaskannya pun sudah dapat di tebak kayak apa serunya cerita Pendadaran Siswa Sokalima yang akan di gelar oleh dalang peraih gelar Datuk Manggala Budaya Manggala Sastra Diraja kali ini.

Nah…bagi para pecinta seni budaya wayang kulit Indonesia yang kebetulan berhalangan untuk menyaksikan langsung ke lokasi pementasan, tidak perlu khawatir, sebab…pagelaran ini juga akan di tayangkan secara live di Channel Youtube Multimedia New dan Gatot Jatayu.

Lalu seperti apa sih jalan cerita lakon wayang kulit Pendadaran Siswa Sokalima, inilah sekelumit alur ceritanya:

Guru Pandeta Drona kala itu sedang mengadakan acara pendadaran siswa di Padepokan Sokalima. Program tersebut dilakukan Guru Drona sekedar untuk mengetahui kemampuan dan kemahiran para murid muridnya yang terdiri dari Kurawa dan pandawa.

Dalam pendadaran tersebut Guru Drona membuat peraturan yang harus di jalani oleh murid muridnya. Aturan tersebut antara lain adalah: saat nanti  bertanding tidak boleh dibebani rasa dendam dan boleh menyakiti saat bertanding tetapi tidak diperbolehkan untuk membunuh.

Singkat cerita, akhirnya pendadaran para siswa padepokan Sokalima  ini pun segera dimulai. Ujungnya, dalam kemahiran memainkan senjata keris, Arjuna adalah yang terbaik, Bima siswa terbaik dalam memainkan gada dan hal memanah, Arjunalah sebagai siswa terbaiknya.

K.R.T. KI.H.Gunarto Gunatalijendro SH.MM

Dalam kesempatan tersebut terdapatlah sosok bernama Karna, putra seorang kusir kereta Adirata yang mengetahui Arjuna yang begitu mahir memanikan senjata. Arjuna ditantanglah untuk bertanding dengan Karna. Mengetahui Arjuna ditantang oleh Karna, marahlah sang Bima dan mencaci maki Karna serta menyatakan bahwa Karna tidaklah pantas dan layak untuk bertanding dengan Arjuna, sebab Karna bukanlah anak dari trah bangsawan.

Melihat situasi tersebut, nampaknya Kurupati atau Duryodana sangat simpati dengan keberanian Karna, ketika mendengar ucapan Bima yang menyebutkan Karna bukan trah bangsawan, maka ketika itu pula Kurupati langsung menobatkan Karna sebagai Adipati. Saat itu juga Adipati Karna diminta oleh Kurupati untuk menantang Arjuna kembali. Akhirnya Arjunapun tidak bisa menolak lagi tantangan Adipati Karna. Saat itu juga terjadilah adu tanding yang sangat seru, keduanya sama sama memiliki kesaktian. Melihat hal tersebut akhirnya pandeta Drona terpaksa mengusir Karna, dengan alasan Karna bukanlah siswa Padepokan Sokalima;

Akhirnya program adu ketrampilan kemampuan bertanding para siswa Sokalima dilanjutkan kembali, Arjuna adu kemahiran berhadapan dengan Kartamarma, pemenangnya Arjuna. Sementara Bila berhadapan dengan Duryodana atau Kurupati, hasilnya adalah imbang sama sama kuat dan trampil. Sementara hasil imbang tersebut menyebabkan Duryodana tidak terima dan akhirnya Bima dikeroyok oleh para Kurawa. Melihat permainan curang Duryodana dan Kurawa, Narayana dan Kakrasana (putra Prabu Basudewa) tidak terima dan akhirnya membantu Bima, ujungnya para Kurawa menjadi kocar kacir.

Sungguh seru guys pertunjukkan wayang kulit lakon “Pendadaran Siswa Sokalima” kali ini. Di mana dalam lakon kali ini kita akan menyaksikan kisah masa mudanya Kurawa dan pandawa saat ngangsu kawruh  ilmu kanuragan dan keprajuritan kepada Sang Resi Drona, pemilik padepokan Sokalima….Nahh…yuk kita tunggu bersama sama tanggal mainnya…kita saksikan bersama dengan keluarga kita tercinta.