K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Hadiri Tingalan Jumenengan Pakoe Buwono XIII

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Hadiri Tingalan Jumenengan Pakoe Buwono XIII

Tokoh budaya Nusantara yang sekaligus dalang Internasional K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM  ikut menghadiri undangan dalam acara Tingalan Jumenengan ke-20 Sinuwun Pakoe Buwono ke XIII di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Para Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadir di Acara Tingalan Jumenengan PB XIII

Pagelaran Tingalan Jumenengan atau ulang tahun kenaikan tahta  raja Surakarta Hadiningrat, yakni Sinuwun Pakoe Buwono ke XIII dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Februari 2024 di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningat dengan cara sederhana tapi penuh khidmat serta tidak mengurangi rasa dan kesan kesakralannya.

Sinuwun Pakoe Buwono XIII, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat

“Kendati acara Tingalan Jumenengan ke-20 Sinuwun Pakoe Buwono XIII kali ini di gelar dengan cara yang sederhana, tanpa adanya kirab seperti tahun tahun lalu, akan tetapi acara ini tetap memiliki nilai budaya dan kesakralan yang tinggi,” kata K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM bangga.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Menghadiri Tingalan Jumenengan PB XIII di Keraton Surakarta Hadiningrat

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM  yang menyandang sebagai Dalang Duta Budaya Jepang, Eropa dan Amerika ini dalam setiap acara kegiatan budaya di Kraton Surakarta Hadiningrat akan selalu hadir, mengingat dalang Internasional yang juga dikenal dengan julukan “Sang Dalang Salto” tersebut mendapat kepercayaan dari pihak Keraton Kasunanan Surakarta sebagai Ketua Bidang Seni Budaya Paguyuban Kusumo Hondrowino Nusantara (PKHN) untuk wilayah DKI Jakarta.

Para Kerabat Keraton Surakarta Hadiri Acara Tingalan Jumenengan PB XIII

Sementara menurut dalang  peraih penghargaan prestisius “Datuk Manggala Budaya sastra Diraja” lantran kiprahnya sebagai mengemban dan pelestari seni budaya wayang kulit Nusantara ini, Acara  Tingalan Jumenengan ke-20 Pakoe Buwono XIII ini sangat sakral hal ini selain penyelenggaraan acara tersebut   dilaksanakan turun temurun sejak zaman Sultan Agung Hanyokrokusumo hingga sekarang.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Dalang Duta Budaya Jepang, Eropa dan Amerika

Kesakralan acara  di Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut juga di tandai dengan ditampilkannya sebuah tari yang dikenal sangat sakral, yakni Tari Bedoyo Ketawang yang bawakan oleh 9 penari yang semuanya harus dan wajib berstatus masih gadis atau perawan dengan berdurasi selama 1,5 jam.