Pagelaran wayang kulit lakon Wahyu Purbalaras kembali akan digelar oleh dalang ibu kota, Kanjeng Raden Tumenggung Gunarto Gunatalijendro.SH.MM pada hari Sabtu, 18 Desember 2021. Pentas wayang kulit kali ini akan digelar di lokasi markas Yayasan Sri Nalendro, Jl. Raya Setu No.5-6 RT. 08 RW. 02 Tlajung, Cikarang Barat, Bekasi.
“Pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Purbalaras ini untuk mengakhiri tahun 2021 dan sekaligus untuk menyambut tahun 2022. Nah.. kita berharap di tahun kedepannya nanti semua kondisi akan kembali menjadi lebih baik. Suasana Indonesia menjadi tentram dan masyarakatnya dapat kembali hidup normal,” kata dalang salto sewengi ping sekhed ini serius.
Lakon wayang kulit Tumuruning Wahyu Purbalaras, mengisahkan tentang seorang putri raja dari kerajaan Slagahima yang bernama Dewi Kuntulsinanten menjadi ajang perebutan para raja untuk dijadikan sebagai istri lantaran memiliki Wahyu Purbalaras.
Dalam cerita, hampir semua negeri, seperti Astina, Amarta, Dwarowati , Mandura dan lain lain kala itu sedang banyak mengalami situasi dan kondisi yang tidak baik. Banyak kerusuhan, bencana alam, penyakit serta berbagai macam tata kehidupan yang saling bertimpangan, sehingga membuat rakyat menjadi tidak aman serta dilanda kekwatiran. Dalam keadaan yang demiakian sebenarnya bisa diatasi atau ada solusinya, yakni barang siapa yang dapat dan berhasil memperistri Dewi Kuntulsinanten yang manunggal yoni dengan Wahyu Purbalaras maka negerinya akan kembali menjadi aman dan tentram.
Singkat cerita, kala itu di dalam istana Slagahima, raja Janinraja nampak murung lantaran memikirkan putrinya yang pamit pergi bertapa untuk menyambut Wahyu Purbalaras, tapi tidak tahu kemana dan di mana perginya. Sementara di depan istana kerajaan Slagahima telah banyak para raja yang telah berdatangan dari berbagai negeri yang mau melamar Dewi Kuntulsinanten untuk dijadikan istrinya.
Dewi Kuntulsinanten putri raja Janinraja dari kerajaan Slagahima sedang menjalani tapa brata di samudra. Berhari hari sang putri melakukan ritual hingga tak terasa seluruh tubuhnya dipenuhi tanaman ganggang. Berkat tanaman ganggang tersebut tubuh putri dari Slagahima ini selalu mengambang di atas air dan tidak tenggelam kendati dihantam ombak.
Tak terasa sudah empat puluh hari Dewi Kuntuksinanten melakukan tapanya. Tak disangka dari angkasa tiba tiba muncul seberkas sinar yang kemudian merasuki tubuh sang Dewi. Bahkan tak lama kemudian muncullah Batara Narada yang kemudian membangunkan Dewi Kuntulsinanten dari tapa bratanya. Merasa ada yang membangunkan, kemudian putri tersebut membuka matanya dan ia kaget melihat siapa yang datang, kemudian segera ia menyembah kepada Batara Narada.
Batara Narada memberikan penjelasan kepada sang Putri bahwa, Wahyu Purbalaras sudah masuk ke dalam tubuhnya yang berbentuk seberkas sinar.Tetapi, Wahyu Purbalaras atau Wahyu Katentreman tersebut tidak menjadi hak milik kerajaan Slagahima, akan tetapi Wahyu Purbalaras ditakdirkan untuk menjadi hak negeri lain. Untuk itu Dewi Kuntulsinanten harus rela dan siap menyatu jiwa raga dengan raja yang dianggap layak dan cocok untuk memiliki Wahyu Purbalaras atau Wahyu Katentreman tersebut.
Dewi Kuntulsinanten telah tiba kembali di kerajaan Slagahima, ia kemudian menghadap ayahandanya dan menceritakan bahwa Wahyu Purbalaras telah diterimanya. Mendengar khabar tersebut, raja Janinraja sangat terharu dan berusaha memeluk putri kesayangannya itu.
Sementara di depan istana Slagahima, para raja dari berbagai negeri yang ingin segera bertemu dengan Dewi Kuntulsinanten, tujuannya adalah ingin mengajukan lamaran untuk dijadikan istrinya. Nampak pula Prabu Baladewa, Prabu Kresna, Prabu Duryudana dan Prabu Puntadewa.
Melihat situasi dan kondisi tersebut, akhirnya Dewi Kuntulsinanten memohon izin untuk memeriksa hati nurani ke empat raja yang hadir tersebut dengan cara memasuki diri para raja yang hadir.
Nah… siapakah raja yang nantinya akan dipilih oleh Dewi Kuntulsinanten. Untuk mengetahui jawabannya kami ajak Anda untuk menyimak dan mengikuti lakon Wahyu Purbalaras atau Wahyu Katentreman sampai tancep kayon. Tentunya jangan lupa tonton bersama keluarga kita di rumah dengan membuka channel youtube Andika Multimedia dan Gatot Jatayu.