Alas Purwo, Kerajaan Lelembut di Tanah Jawa, Benarkah?

Alas Purwo, Kerajaan Lelembut di Tanah Jawa, Benarkah?

Sebuah lokasi wisata religi yang disebut Alas Purwo Banyuwangi, merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia yang di dalamnya terdapat ribuan fauna dan flora berbagai jenis. Alas Purwo juga disebut tempat wingit karena ada banyaknya misteri tak terpecahkan yang sedari dulu sudah terdengar desas-desusnya. Banyak orang yang sengaja mendatangi tempat wingit ini untuk melakukan ritual-ritual khusus dengan maksud dan tujuan tertentu.

Hutan ini juga dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para jin yang tersebar di nusantara dan membentuk kerajaan jin di sana. Konon jika ada orang yang tersesat dan masuk ke kerajaan tersebut, maka dia tidak akan bisa keluar dalam kondisi selamat dan jika pun selamat maka ia akan mendapatkan musibah atau bahkan kecelakaan di kemudian hari. Orang yang meninggal ketika masuk ke tempa twingit ini konon juga tidak bisa ditemukan jasad tubuhnya.

Oleh karena itu, orang-orang yang berani datang ke Alas Purwo diyakini bahwa mereka mungkin sedang mempelajari ilmu gaib atau mungkin akan melakukan pertapaan. Ada 40 goa lebih yang tersebar di dalam hutan keramat ini dan goa-goa itulah yang dipakai sebagai tempat bertapa. Para raja-raja terdahulu juga sering berkumpul, menyepi, ataupun bertukar pikiran di sana.

Di antara goa yang ada di sana, Goa Istana merupakan goa yang paling terkenal karena Presiden RI pertama, Bapak Soekarno, pernah melakukan pertapaan di sana untuk mencari ketenangan. Entah benar atau tidak, cerita yang berkembang di masyarakat dulu hingga sekarang adalah dalam pertapaan yang dilakukan oleh Soekarno, beliau juga bertemu dengan Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Laut Selatan.

Meski disebut Taman Nasional, nyatanya tak semua orang berani mendatangi Alas Purwo Banyuwangi karena keangkeran dan kemistisan yang begitu lekat. Jika Anda penasaran dengan lokasi ini, ada baiknya lakukan persiapan matang dengan meminta pendapat dari masyarakat lokal agar tidak salah langkah.