Anniversary Ke 5 Ikatan Pecinta Wayang Sejati “Sang Dalang Salto” Akan Mbabar Lakon: Tumuruning Aji Norontoko

Anniversary Ke 5 Ikatan Pecinta Wayang Sejati “Sang Dalang Salto” Akan Mbabar Lakon: Tumuruning Aji Norontoko

Dalang wayang kulit Nasional dan Internasional K.R.T.Ki H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 nanti akan menyelenggarakan pementasan seni budaya wayang kulit. Pagelaran ini dilaksanakan dalam rangka Anniversary  atau Ulang Tahun yang ke 5, Ikatan Pecinta Wayang Sejati (IPWS), bertempat di Taman Fatahilah, Kota Tua, Jakarta Barat.

Dalang Nasional dan Internasional K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH>MM.

Acara tersebut nantinya bakalan berjalan dengan seru dan meriah, sebab pagelaran ini juga akan dihadirkan bintang tamu Cak Kirun CS, yang merupakan tokoh pengocok perut atau pelawak asal kota Madiun Jawa Timur. Bahkan Cak Kirun ini juga dikenal dengan julukannya sebagai manusia terlucu di dunia di era 90 an. Wow….dapat dipastikan para penonton pagelaran seni budaya wayang kulit kali ini akan di buat puas oleh dalang duta budaya Eropa, Jepang, Amerika K.R.T.Ki H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, dan Cak Kirun CS.

Para Pesinden yang berwajah cantik dan bersuara merdu

Nahh….mari bagi para masyarakat Nasional dan Internasional penggemar dan pecinta seni budaya adiluhung wayang kulit dipersilahkan untuk hadir di acara pagelaran spektakuler ini. Apalagi lakon yang akan di ditampilkan oleh dalang peraih penghargaan pristisius Datuk Manggala Budaya Sastra Diraja adalah: Tumuruning Aji Narontoko, yang banyak di tunggu oleh masyarakat penggemar dan pecinta seni budaya wayang kulit, baik secara Nasional maupun Internasional.

“Sang Dalang Salto” bersama Gusti Benowo, adik Sinuwun Pakoe Buwono XIII

Kendati demikian….toh…yang belum bisa hadir secara langsung ke lokasi tidak perlu khawatir, sebab  aksi “Sang Dalang salto” yang akan dimulai pukul 20.00 WIB s/d selesai tersebut juga akan di siarkan secara langsung melalui channel Youtube Andika Multimedia New & Gatot Jatayu New.

Sekilas Lakon: Tumuruning Aji Norontoko.

Pada saat itu di Negeri Astina, nampak Prabu Duryudana, Patih Haryo Sengkuni beserta para kerabat Negeri Astina sedang berkumpul. Mereka sedang membicarakan persoalan keluarga Pandawa yang sedang berada di Tegal Kuru Setra. Pemikiran para petinggi Negeri Astina tersebut beranggapan bahwa para Pandawa menginginkan untuk menguasahi kembali Negeri Astina.

K.R.T. Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH>MM, saat menerima penghargaan dari Konsulat Jendral San Fransisco,USA.

Tentu saja untuk mengembalikan negeri Astina kepada Pandawa, Prabu Duryudana tidak akan rela, oleh sebab itu dengan berdaya upaya selalu di cari untuk menyingkirkan keluarga Pandawa dari muka bumi, tujuannya adalah agar tidak selalu mengotak-atik negeri Astina yang sekarang dikuasahi dan menjadi haknya. penting

Mengetahu hal pemikiran junjungannya tersebut, Sang Begawan Dorno memberikan usulan agar salah satu muridnya, yakni R Dursala putra R Dursosono  yang di berikan tugas penting ini. Kala itu dengan hadirnya R.Dursala di Tegal Kuru Setra memanjing keributan, bahkan sampai terjadi perkelahian. Dalam perkelahian tersebut para putra Pandawa tidak ada yang mampu menandingi melawan kesaktian yang dimiliki oleh R,Dursala. Dengan menggunakan kesaktian Aji Gineng pemberian dari gurunya, R.Dursala dapat mengalahkan semua putra Pandawa.

Para penggemar kiprah “Sang Dalang Salto”

Keistimewaan Aji Gineng adalah jika sedang dipergunakan dan mengenai sasarannya, maka sasarannya yang terkena Aji Gineng akan berakibat hancur lebur,luluh lantak. Termasuk kala itu yang terkena Aji Gineng adalah putra Pandawa, R Gatotkaca. Putra Pringgondani kala itu tidak mampu menahan serangan kesaktian Aji Gineng, hingga membuat tubuhnya gemetar dan membuat dirinya ambruk ke tanah.

Sebelum aksi “Sang Dalang Salto” di mulai, terlebih dahulu di tampilkan seni budaya tari.

Kendati demikian, toh Raden Gatotkaca masih berusaha untuk menyelamatkan diri dan segera melarikan diri untuk menemui Resi Seta.  Oleh Resi Seta kemudian, R Gatotkaca di beri Aji Norontoko yang nantinya untuk menandingi Aji Gineng yang dimiliki oleh R.Dursala. Setelah memperoleh Aji Norontoka, segera R.Gatotkaca bergegas untuk menemui R. Dursala

Setelah bertemu kembali dengan musuh yang di carinya, terjadilah perkelaian lagi antara R.Gatotkaca dan R.Dursala. Mereka saling menghantam dengan ilmu kesaktian yang mereka miliki. Dari peristiwa tersebut, terjadilah suara yang sangat luar biasa dasyatnya akibat benturan dua kesaktian Aji Norontoko milik R, Gatotkaca dan Aji Gineng milik R.Dursala.

Penonton pagelaran seni budaya wayang kulit, dalang Duta Budaya Eropa, Jepang dan Amereka selalu membludag.

Hasil dari perkelahian tersebut, akhirnya berakhir dengan tewasnya R.Dursala akibat terkena hantaman dasyat Aji Norontoko. Di mana kala itu, Aji Gineng milik R.Dursala tidak dapat mengalahkan kekuatan Aji Norontoko milik R.Gatotkaca, karena terkena hantaman Aji Norontoko akibatnya tubuh R.Dursala menjadi hancur lebur. Menyaksikan kematian R.Dursala, para bala tentara Kurawa akhirnya menjadi kocar-kacir dan kabur kembali ke negeri Astina untuk melaporkan akan kematian putra R.Dursosono, yakni R.Dursala yang digadang-gadangnya untuk menyingkirkan para keluarga Pandawa.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM. Saat singgah di padang Salju, USA.

Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Aji Norontoko, akibatnya R.Gatotkaca sempat sesumbar, siapaun perempuan yang dapat menahan ataum kuat menghadapi Aji Norontoko miliknya, maka ia akan diperistrinya. Nampaknya Seorang perempun yang dikenal dengan nama Dewi Sampani dapat dan mam[pu menahan serangan kekuatan Aji Norontoko. Akhirnyaa….R.Gatotkaca memperistri Dewi Sampani, ujungnya lahirlah putra mereka yang di beri nama Jaya Sumpena.

Para penonton serius dan antusias menyaksikan aksi “Sang Dalang Salto”.

Wow…sebuah cerita dunia pakeliran yang sangat luar biasa….monggo lurr kita saksikan bersama kiprah “Sang Dalang Salto” nanti sampai tancap kayon….

.