Tahukah Anda dengan cerita Leak, Rangda dan Barong? Makhluk mitologi Bali ini punya akar sejarah di Situs Calon Arang, Kediri. Yang berani dan penasaran, silakan datang ke sana.
Situs petilasan Calon Arang di Kediri baru-baru ini menjadi korban vandalisme. Berselimut kisah mistis yang kental, destinasi wisata sejarah ini sangat penting untuk budaya Jawa dan Bali.
Situs Calon Arang merupakan sebuah tempat bersejarah peninggalkan era kerajaan Kediri. Lokasinya berada di Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Vandalisme terjadi karena sang juru kunci menambah bangunan makam yang tidak ada hubungannya dengan sejarah. Selain itu ada orang tak bertanggung jawab mencorat-coret tempat ini karena kesal dijadikan tempat pemujaan mistis.
Sungguh sayang sekali. Padahal tempat ini semestinya ditempatkan sesuai sejarahnya sebagai pertemuan budaya Jawa dan Bali. Kisah sejarah berselimut mistisnya juga menarik.
Tahukah kamu kalau tarian Rangda dan Barong di Bali berasal dari kisah Calon Arang. Dari berbagai literatur yang ditelusuri detikTravel, Rangda adalah ratu pemimpin Leak, mahluk mistis di Bali. Namun Rangda juga berarti ‘janda’.
Hal ini merujuk ke kisah Calon Arang yang dikenal di Jawa dan Bali, seorang janda sakti pemuja Dewi Durga yang hidup di masa Raja Airlangga dari Kediri. Disebut-sebut Calon Arang adalah penyihir sakti mandraguna yang punya anak cantik jelita, tapi tidak ada yang berani menikahinya karena ibunya tukang tenung.
Calon Arang pun mengutuk masyarakat sampai banyak yang meninggal. Raja Airlangga lantas menugaskan Empu Baradah yang cerdik untuk mengalahkan Calon Arang dengan cara mengutus muridnya merebut buku mantra milik Calon Arang. Versi lain yang lebih positif menyebutkan Calon Arang adalah seorang perempuan yang dimurnikan jiwanya, dihilangkan rintangannya dan jiwanya masuk ke surga.
Area situs Calon Arang luasnya sekitar 250 m2, dan untuk mencapainya harus memasuki jalan tanah berumput di antara perladangan. Setelah keluar sekitar 250 meter dari jalan beraspal, mobil atau pun sepeda motor terpaksa berhenti karena tidak bisa melewati selokan kecil yang melintang jalan serta jalan setapak.
Pada tahun 2010-2012 silam, di area Petilasan Calon Arang ini terdapat dua buah batu andesit datar yang diduga merupakan umpak (alas pilar) bangunan. Seperti yang diutarakan Kepala Bidang Sejarah, Nilai Tradisi, Museum, dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Eko Budi Santoso.
Lokasi situs Calonarang sebenarnya bisa menjadi salah satu pilihan untuk wisata sejarah di Kabupaten Kediri. Area situs dikelilingi oleh pohon rindang, bersebelahan dengan lahan sawah milik warga membuat suasana terik dan panas sekalipun akan terasa sejuk dan rindang.
Kekuatan dari situs Calonarang sebenarnya terletak pada legenda dan kepercayaan masyarakat sehingga membuat kearifan lokal semakin kaya. “Sebenarnya kekuatan situs ini yaa berada pada cerita legenda Calonarang Bali dan sosoknya yang sakti dengan ilmu mistisnya serta lokasinya yang sejuk,” kata Eko kepada detikTravel.
Hal ini membuat situs Calonarang menjadi magnet masyarakat Kediri dan masyarakat dari Pulau Bali khususnya untuk berkunjung. “Biasanya kalau wisatawan dari Bali bisa 1 bus hingga 2 bus berkunjung di petilasan Calonarang ini,” Jelas Eko.
Berdasar pantauan detikTravel di lokasi, paska kejadian perusakan, pihak desa, kecamatan dan kepolisian maupun TNI, akan melakukan pengawasan. Juru pelihara Suyono juga sudah diperingatkan jangan menambah bangunan apapun. Sejumlah bangunan tambahan akan dibongkar dan dibersihkan.
Ini semata-mata bertujuan agar kondisi masyarakat tetap kondusif dan saling menghormati kepercayaan. Siapa sangka, tarian Rangda dan Barong yang indah mempesona wisatawan di Bali, berasal dari sebuah kisah mistis agak-agak seram dari Kediri. Sekarang kamu jadi tahu kami.