Seni budaya wayang kulit asli Nusantara kini mulai di kenal di seontara jagad. Hal tersebut terbukti dengan kiprah K.R.T.Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM yang melalang buana ke sejumlah negara Eropa, Jepang, Amerika dan sejumlah negara lain. Tujuannya adalah untuk mengemban misi melestarikan seni budaya adiluhung peninggalan leluhur bangsa Nusantara, yakni Wayang kulit agar tidak punah di telan zaman globalisasi.
Belum lama ini, tepatnya di bulan April 2023 lalu K.R.T.Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM yang mendapat julukan Sang Dalang Salto tersebut di undang oleh University Of California Berkeley Amerika Serikat untuk mendalang di sana. Dalam pementasan seni wayang kulit di negera Adi daya tersebut nampaknya mendapatkan nilai applus yang sungguh luar biasa dari masyarakat, para mahasiswa dan tokoh tokoh besar di negera AS.
Sang dalang duta budaya Eropa, Jepang dan Amerika ini pada tanggal 24 Juni 2023 nanti akan menggelar kembali pertunjukkan seni budaya wayang kulit dengan lakon: Wahyu Katentreman Ontoseno-Kromo, acara ini dilangsungkan dalam rangka halal bihallal serta silahturahmi budaya lintas komunitas wayang. Acara akan berlangsung mulai pukul 20.00 s/d selesai. Sementara pementasan kali ini akan dilaksanakan di Alun-Alun Marakas Square, Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jawa Barat. Pentas wayang kulit kali ini terselenggara berkat kerja sama dengan PT.MTU-Pepadi, Yayasan Putra Pendowo, Yayasan Putra Dahono dan Karawitan Cakra Byuha Jakarta.
Wahh…wahh…pasti meriah ya..guys… pementasan kali ini, lakon yang akan diambil pun merupakan sebuah cerita yang sangat seru, bahkan cerita ini banyak di tunggu-tunggu oleh para penggemar seni budaya wayang kulit di seluruh dunia. Ayoo kita saksikan bersama sama dengan keluarga maupun saudara kita guys…Tetapi jika tidak sempat untuk melihat secara langsung pun, kita masih bisa menyaksikan secara live…kita tinggal clik aja di channel youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu.
Lalu bagaimanakah kisah lakon wayang kulit “Wahyu Katentreman Ontoseno-Kromo” yang akan di gelar oleh dalang peraih segudang prestasi tersebut? Inilah penggalan kisahnya:
Di balairung negeri Astina nampak Prabu Duryudana, Prabu Baladewa, Patih Sengkuni dan Raden Tirtanata sedang duduk bersama, dalam pertemuan tersebut adalah untuk membahas pelaksanaan perkawinan putra mahkota Astina Raden Suryakusuma dengan Dewi Janakawati yang sebenarnya putri Raden Janaka tersebut sudah dipertunangkan dengan Raden Ontoseno, putra Raden Werkudara.
Kendati demikian toh tetap saja Prabu Duryudana masih mempercayakan kepada kemahiran Pendeta Durna, bahwa pertunangan Dewi Janakawati dengan Raden Ontoseno masih bisa digagalkan yang nantinya Dewi Janakawati dapat dipersunting oleh Raden Suryakusuma.
Sementara itu di negeri Dwarawati, kala itu nampak Prabu Kresna sedang menhadapi problem keluarga, langtaran putranya Raden Samba juga minta untuk dikawinkan dengan Dewi Janakawati. Mengingat Dewi Janakawati sudah di pertunangkan dengan Raden Ontoseno, putra Raden Werkudara.
Prabu Dasa Kumara yang berasal dari negeri Krenda Bumi nampaknya juga sedang kasmaran dengan Dewi Janakawati, bahkan ingin memperistrinya, maka tatkala itu dengan diikuti oleh adiknya Prabu Dewa Pratala, mereka bersama dengan iringan tentaranya berangkat menuju Kasatrian Madukara.
Kala itu nampak Raden Janaka sedang sibuk menghadapi para pelamar yang ingin mempersunting putrinya, yakni Dewi Janakawati. Lantara banyaknya pelamar dan sungkan untuk langsung menolak, akhirnya Raden Janaka mengadakan sayembara bertanding. Dengan ketentuan siapa yang kalah dipersilahkan untuk segera pulang ke negara asalnya, dan yang barang siapa melakukan tindak kecurangan maka dinyatakan pihak yang kalah.
Maka Raden Samba, Raden Suryakusuma, Prabu Dasa Kumara dan Raden Ontoseno saling berhadapan untuk melakukan adu kesaktian yang mereka miliki. Dari sayembara adu kesaktian tersebut nampaknya Raden Ontoseno lah yang menjadi pemenangnya dan ia berhak untuk memperistri dan memiliki Dewi Janakawati.
Melihat penampilan Raden Ontoseno yang serba polos bersahaja dan tidak berhias, awalnya Dewi Janakawati enggan untuk dipersandingkan, melihat situasi tersebut, akhirnya Raden Janaka dengan mengeluarkan senjata bernama Kyai Pamuk untuk menghajar Raden Ontoseno…..tetapi ada keanehan yang terjadi setelah Raden Ontoseno di hajar dengan menggunakan Kyai Pamuk oleh Raden Janaka. Keanehan tersebut yakni, Raden Ontoseno bukannya mati atau luka setelah di hajar menggunakan senjata sakti Kyai Pamuk, akan tetapi kondisi fisiknya malah justru menjadi, seorang kesatria yang bertambah gagah, tampan dan sakti sehingga Dewi Janakawati bersedia untuk dinilahkan dengan Raden Ontoseno.
Melihat situasi tersebut nampaknya Prabu Dewa Pratala tidak terima, ia mengamuk di Kasatrian Madukara lantaran kakaknya Prabu Dasa Kumara di tolak lamarannya untuk memperistri Dewi Janakawati. Melihat hal tersebut akhirnya para putra Pandawa. Amukan Prabu Dewa Pratala tersebut akhirnya bisa di redam oleh Raden Ontoseno dan akhirnga melarikan diri sambil menculik Dewi Pergiwati istri Raden Gatotkaca, akhirnya terjadilah pertempuran yang sangat seru saling kejar kejaran di angkasa dan ujungnya Prabu Dewa Pratala dapat dimusnahkan oleh Raden Gatotkaca.
Dengan tewasnya Prabu Dewa Pratala, akhirnya negeri Amarta kembali menjadi tenang dan aman, putra Astina Raden Suryakusuma dan pengiringnya kembali ke negeri asalnya, sementara Prabu Kresna dan putranya Raden Samba juga ikut pamit kemnbali ke negeri Dwarawati.
Wow…sebuah kisah lakon wayang yang sangat menarik untuk kitra saksikan bersama dengan keluarga kita. Kita semua bisa menyaksikan secara langsung di lokasi pementasan maupun via youtube di channel Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu. Ayoo kita tunggu tanggal mainnya dan kita saksikan bersama sampai tancap kayon ya guys….