Dalang Internasional dan Sejuta Prestasi Akan Menggelar Lakon: Petruk Ratu Kembar

Dalang Internasional dan Sejuta Prestasi Akan Menggelar Lakon: Petruk Ratu Kembar

Seni budaya wayang kulit kini semakin banyak di gemari oleh berbagai kalangan. Hal tersebut tentunya adalah peran serta para tokoh –tokoh budayawan Indonesia yang memiliki jiwa semangat dan niat yang tinggi dalam peran sertanya menguri-uri seni budaya peninggalamn leluhur bangsa kita.

Salah satu tokoh budaya Nasional kita yang selalu aktif mengemban tugas sebagai pelestarian seni budaya wayang kulit, adalah K.R.T. Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM. Beliau di kenal sebagai dalang duta budaya Eropa, Jepang dan Amerika. Selain hal tersebut dalang yang dikenal dengan julukan “Sang Dalang Salto Sewengi Ping Seked” tersebut juga  acap mendapatkan berbagai macam prestasi dan penghargaan, salah satunya adalah gelar “Datuk Manggala Budaya Sastra Diraja”.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

“Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai penguri-uri budaya warisan leluhur, wayang kulit jangan sampai hilang dari peredaran harus tetap eksis sampai ke regenerasi kita. Wayang adalah kebanggaanku dan wayang adalah jagadku. Hidup wayang Indonesia,” kata K.R.T. Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, semangat.

K.R.T. Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, dalang sejuta prestasi ini, pada tanggal 15 Juli 2023 akan menggelar pementasan wayang kulit dengan lakon “Petruk Ratu Kembar”di lapangan SDN Kebonsari 1 kota Madiun, di mulai pukul 20-00 s/d selesai. Sementara untuk memeriahkan acara pagelaran wayang kulit kali ini akan  dimeriahkan juga oleh bintang tamu April dan Mimi.

Penonton di Marakas Square,Bekasi

Petruk Ratu Kembar merupakan sebuah lakon yang banyak di sukai oleh penggemar dn pecinta wayang di Indonesia maupun di manca negara. Nahh..ayoo kita saksikan bersama sama dengan keluarga, sahabat dan teman kita.

Inilah sekelumit kisah lakon Petruk Ratu Kembar:

Seorang putri dari negara Imantaka yang bernama Dewi Mustakaweni sedang menyamar sebagai kerabat Pandawa, maksud dan tujuannnya adalah ingin mencuri Jimat Jamus Kalaimasada, dan ia behasil membawa lari Jimat Jamus Kalimasada itu.

Nampaknya tindakan pencurian Jimat Jamus Kalimada telah di ketahui oleh Bambang Irawan dan Bambang Priyambodo, putra Raden Arjuna. Dengan di temani Petruk mereka berusaha mengejar Dewi Mustakaweni  sang pencuri jimat Jamus Kalimasada yang melarikan diri. Setelah terjadi pertarungan sengit akhirnya mereka berhasil merebut kembali jimat itu  kemudian jimat Jamus Kalimasada dititipkan kepada Petruk.

K.R.T.Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Jimat Kalimasada nampaknya menjadi benda rebutan antara negeri Imantaka dan Amarta. Adipati Karna yang kala itu juga memiliki niatan untuk memiliki jimat Jamus Kalimasada dengan nekad menusuk Petruk dengan menggunakan sebilah keris pusaka yang bernama Kyai Jalak, dengan kejadian tersebut akhirnya seketika Petruk meninggal dunia.

Akan tetapi, lantaran kesaktian ayah Petruk yang berujug gandarwa, Petruk akhirnya dapat dihidupkan kembali. Tak lama kemudian ayah Petruk ingin menolongnya dan merubah wujudnya menjadi Prabu Duryudana.

Pada saat  itu Karna berjumpa dengan Duryudana, jimat Jamus Kalimasada tersebut langsung diserahkan kepadanya. Akan tetapi betapa terkejutnya Karna setelah mengetahui bahwa dirinya telah di perdaya oleh Gandarwa.

Aksi Waranggana yang Banyak Mendapat Applus Penonton

Akhirnya jimat Jamus Kalimasada oleh ayahnya kembali diserahkan kepada Petruk. Ayah Petruk yang berwujud Gandarwa pun sempat menasehatinya agar supaya Petruk berhati-hati dan waspada jika sedang berhadapan dengan musuh, dan  Petruk di sarankan agar  menempatkan jimat Jamus Kalimasada di letakkan di atas kepalanya.

Anehnya, setelah Petruk mengikuti saran dan nasehat ayahnya yang berwujud Gandarwa itu Petruk berubah menjadi sangat sakti, bahkan tubuhnya menjadi kebal ora tedas tapak paluning pandhe (tidak mempan  senjata tajam). Bahkan dengan kesaktiannya itu ia dapat mengalahkan Karna.

Ujungnya Petruk tak menyadari kalau dirinya telah berpisah dengan tuannya yakni, Bambang Irawan. Kemudian Petrukpun akhirnya berniat untuk mengembara, semua negara banyak yang sudah ditaklukkannya termasuk negera Ngrancang Kencana Liji Tengara. Kemudian Petruk mendaulat sebagai  ratu di sana dan kemudian bergelar Prabu Welgedumelbeh. Sementara raja aslinya di daulat menjadi bahawannya.

Para Penonton Banyak Terpukau Dengan Kiprah “Sang Dalang Salto”

Tatkala Petruk akan menobatkan dirinya menjadi ratu di negeri Ngrancang Kencana Liji Tengara, nampak semua raja yang pernah ditaklukan ikut hadir. Termasuk Astina, sementara raja yang tidak menghadirinya adalah Dwarawati, Mandura dan Pandawa.

Bahkan usai Pandawa dan negeri Mandura dapat dikalahkan, ujungnya Prabu Welgedumelbeh menobatkan dirinya menjadi penguasa di jagad raya pewayangan. Seorang Petruk yang dulunya hidup sebagai seorang abdi dalem para satria Pandawa dan Prabu Kresna dari negeri Dwarawati, kini situasinya telah berubah berbalik arah. Prabu Kresna dan Pandawa kini justru menjadi bawahan Petruk atau Prabu Welgedumelbeh yang telah menjadi penguasa negeri Ngrancang Kencana Liji Tengara.

Dalam kuasanya, nampaknya Prabu Welgedumelbeh memiliki sifat yang adigang. adigung, adiguna, yakni sifat yang sewenang-wenangan serta kemaunnya sendiri. Melihat dan menyaksikan kondisi Prabu Welgedumelbeh yang kian hari semakin sewena-wena tersebut akhirnya Prabu Kresna menyerahkan persoalan ini kepada Lurah Semar, seorang penasehat para raja dan satria Pandawa.

Kiprah “Sang Dalang Salto”

Semar memiliki ilmu yang sangat tinggi. Sebab Semar adalah putra dari Shang Hyang Tunggal yang bernama Bambang Ismayo, dan beliau mengubah namanya menjadi Semar Badranaya ketika turun ke bumi.

Mendapat perintah dari Prabu Kresna, akhirnya Lurah Semar segera bertindak, kemudian ia mengutus Gareng dan Bagong untuk ikut andil mengatasi kelakuan sewena-wena dan sifat arogansi Prabu Welgedumelbeh, ratu  negeri Ngrancang Kencana Liji Tengara tersebut. Terjadilah perang tanding antara Gareng, Bagong dan Prabu Welgedumelbeh yang sangat seru. Tubuh mereka sampai banjir keringat   tetapi   mereka belum ada yang mengaku kalah.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Rupanya Gareng dan Bagong akhirnya dapat mengenali bau keringat saudaranya Petruk yang kini berdiri di hadapannya dengan wajah dan kondisi yang berbeda, yakni sebagai  raja  negeri Ngrancang Kencana Liji Tengara yang bergelar Prabu Welgedumelbeh. Mereka yakin bahwa Prabu Welgedumelbeh ini aslinya adalah Petruk saudaranya. Merasakan hal tersebut akhirnya mereka bertiga tidak melakukan pertarungan adu kesaktian lagi, tetapi justru malah bercanda, dan berjoget dan menari bersama serta nembang berbagai lagu kesukaan mereka.

Dengan suasana tersebut Prabu Welgedumelbeh  merasakan telah kembali ke habitatnya, ia telah lupa kalau dia mengenakan busana kerajaan. Setelah ingat dan sadar dengan hal tersebut tak lama kemudian Prabu Welgedumelbeh segera  melarikan diri  dari arena tersebut dan meninggalkan saudaranya Gareng dan Bagong.

Nampaknya Gareng dan Bagong cukup waspada, melihat Prabu Welgeduwelbeh melarikan diri, mereka dengan sigap langsung mengejarnya. Setelah tertangkap ratu negeri Ngrancang Kencana Liji Tengara tersebut langsung dipeluk dan digelitik oleh Bagong sampai tak lama kemudian Prabu Welgedumelbeh kembali berubah wujudnya menjadi Petruk.

Penonton Wayang kulit Dalang Internasional, K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, membludag

Petruk ditanya oleh Prabu Kresna kenapa dan mengapa dirinya bertindak sampai seperti itu. Petruk beralasan bahwa tindakannya tersebut untuk mengingatkan tuannya bahwa segala prilaku harus dan wajib  untuk diperhitungkan terlebih dahulu sebelum bertindak.

Petruk mencontihkan pada saat melaksanakan pembangunan candi Sapta Arga, kala itu kerajaan ditinggalkan dalam keadaaan kosong sehingga kerajaan kehilangan jimat Jamus Kalimasada. Kalau sedang diberi tugas harus dijalankan  sampai tuntas, jangan menyerahkannya kepada siapapun. Setelah menjadi penguasa atau raja ya jangan sombong dan meremehkan rakyat jelata. Sebab  apabila rakyat jelata sudah marah dan berontak dampaknya akan besar dan dapat merugikan negara.

K.R.T.Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Saat berada di Amerika Serikat

Nahh…dengan peristiwa tersebut Petruk ingin menyadarkan para penguasa negara agar supaya dalam menjalankan kewajiban pemerintahannya harus adil dan bijaksana. Kendati demikian tetap saja Petruk tetap merasa bersalah dan akhirnya ia minta maaf. Petruk mengembalikan Jimat Jamus Kalimasada kepada junjungannya Prabu Puntadewa. Mendengar keterusterangan tersebut akhirnya Pandawa pun memberikan maaf kepada Petruk.

Wooww….sebuah ceita pewayangan yang sangat menarik untuk kita saksikan dan simak. Nahh yukk kita saksikan bersama-sama sampai tancap kayon ya guys. Sementara yang tidak bisa menghadiri langsung ke arena pementasan…cukup clik di channel Youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu.Selamat menyaksikan….