Tidaklah keliru andai saja ada beberapa kalangan dunia perkerisan dan juga masyarakat umum Yang mendapatkan peninggalan atau warisan nenek moyangnya berupa keris berdhapur Kebo Lajer. Serta kemudian mereka juga akan mengait-ngaitkan keris ini dengan petani, cocok untuk bertani dan bercocok tanam.
Hal tersebut ada kemungkinan berlandaskan pemikiran yang sederhana bahwa Kebo (Kerbau) memang sangat lekat dengan tata kehidupan bagi masyarakat petani. Akan tetapi lebih jauh dari hal tersebut, sebetulnya Kebo Lajer cocok di miliki untuk siapa saja, seluruh lapisan masyarakat, sebab dhapur ini mengajarkan tentang etos kerja, semangat kerja dan kejujuran serta kesederhanaan.
Kebo Lajer dalah kerbau yang berjalan lurus. Tidak neko-neko (aneh-aneh) dalam setiap menjalani kehidupannya. Hanya sekedar “Sak Madya”. Nah…mungkin demikian.