First Anniversary Komunitas Wayang Nusantara Gelar Wayang Kulit Lakon Puntadewo Winisudo

First Anniversary Komunitas Wayang Nusantara Gelar Wayang Kulit Lakon Puntadewo Winisudo

Pentas seni budaya asli Indonesia wayang kulit, dalam rangka First Anniversary Komunitas Wayang Nusantara akan di gelar Sabtu (Malam Minggu), 25 Juni 2022, yang akan dimulai pada pukul 20.00 sampai dengan selesai. Acara pagelaran ini bertempat di Alun-Alun  Marakas Square, Pondok Ungu Permai,  Bekasi Utara.

Pagelaran budaya adiluhung wayang kulit  ini akan di bawakan oleh Sang dalang salto sewengi ping seked, yakni K.R.T. Ki.H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM. Sementara, cerita wayang atau lakon yang menjadi pilihan dalam pementasan kali ini adalahn “Puntadewa Winisudo”.

Tentunya  dalam pementasan wayang kulit ini  di pastikan seru dan meriah, sebab selain cerita atau lakon pewayangan yang akan di bawakan oleh Sang dalang Nasional peraih gelar pristisius Datuk Manggala Budaya Sastra Diraja, memiliki nuansa pesan-pesan moral yang mendalam, juga akan dimeriahkan oleh bintang tamu, tokoh lawak senor Jawa Timur, Kirun CS.

Nah…mari kita tunggu tanggal mainnya, pementasan  kali ini tentunya sangat meriah dan gayeng, kendati demikian bagi pecinta wayang kulit di Indonesia yang tidak bisa ikut hadir. Cukup buka   channel Youtube  Andika Multimedia New  dan Gatot Jatayu.

Dalang Duta Budaya Eropa dan Jepang K.R.T. Ki. H. Gunarto Gunotalijendro.SH.MM.

Singkat cerita, putra sulung Drestarasta, yakni Kurupati sangat gelisah. Ia ingin segera menduduki singgasana negeri Astina, akan tetapi tidak kesampaian sebab ayahandanya Drestarasta sudah berjanji akan memberikan kekuasaan negeri Astina kepada Pandawa, anak anak Prabu Pandu, raja Hastina yang gugur di medan perang Pamuksa.

Nafsu Kurupati yang ingin dianggat menduduki singgasana Astina tersebut, sebenarnya berawal dari  sikap Patih Sengkuni yang setiap saat sejak para kurawa masih kecil selalu dijejali tentang nikmatnya berkuasa di negeri yang besar. Dengan adanya provokasi dari pamannya  tersebut akibatnya, mereka bernafsu ingin menduduki Singgasana negeri peninggalan pamannya, Pandu Dewanata.

Patih Haryo Sengkuni, adalah adik Dewi Gendari, putra Raja dari Negara Plasajenar Prabu Gendara, dia mulai berkiprah sebagai patih Astina mengantikan Patih Gandamana yang di singkirkan dengan cara politik  licik.

Sementara Drestarasta diangkat menjadi raja Astina saat kondisi kerajaan Astina kosong, sebab rajanya yakni, Pandu Dewanata telah gugur saat terlibat dalam peperangan. Sebelum meninggal Prabu Pandu pernah perpesan kepada kakaknya, Drestarasta agar Astina nanti diserahkan kepada Pandawa setelah mereka besar.

Nah…situasi tersebutl yang akhirnya dimanfaatkan oleh Haryo Sengkuni yang penuh rencana akal licik untuk menghabisi keluarga Pandawa, yang terdiri dari Puntadewa, Haryo Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Tujuannya agar supaya Pandawa tidak jadi duduk di singgasana negeri Astina sesuai pesan Prabu Pandu kepada kakaknya Drestarasta..

Pernah Drestarasta, yang cacat netra (buta)  sejak lahir penuh percaya khabar yang dibawa Patih Sengkuni. Khabar tersebut menyatakan kalau Pandawa semuanya telah mati dengan tubuh gosong akibat terbakar.

Awalnya Drestarasta mempercayai khabar tersebut, dan bahkan sempat terpukul dengan peristiwa kematian keponakannya yang meninggalnya sangat memprihatinkan, yakni dengan jasad yang gosong. Saat kakak iparnya sedang galau tersebut, Patih Sengkuni tak segan segan mempengaruhi agar singgasana Astina diberikan kepada putra kandungnya sendiri, Kurupati. Selain Sengkuni, Dewi Gendari juga ikut andil membujuk suaminya agar kekuasaan Astina diberikan kepada kulit dagingnya

Drestarasta memberikan tanah Wanamarta  yang masih berujud hutan belantara nan angker kepada Pandawa, tujuannya agar Pandawa menjalankan babad alas untuk mendirikan kerajaan baru. Menurut Drestarasta, hal tersebut adalah solusi agar supaya Pandawa tidak meminta kekuasaan negeri Astina. Akhirnya Pandawa serempak menjalankan misi babad alas Wanamarta untuk mendirikan kerajaan baru.

Aksi Para Siden Menghibur Para Penonton

Awalnya tidak ada yang tahu, sejatinya di hutan Wanamarta tersebut sudah berdiri sebuah kerajaan yang tak nampak mata telanjang. Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Bathara Indra dengan nama kerajaan Indraprasta dan rajanya bernama Yudhistira. Raja Indraprasta mempunyai adik bernama Danduwacana, Dananjaya, Ditya Sapujagad dan Ditya Sapulebu.

Kerajaan Indraprasta tiba-tiba berubah wujudnya bisa terlihat di alam nyata, keindahan kerajaan Indraprasta sangat luar biasa dan nampak cukup megah. Yudhistira dan ke empat adiknya lalu menyatu dalam diri jiwa Pandawa sebagai simbol dukungannya. Puntadewa akhirnya di winisudo menjadi raja Indraprasta dan bergelar Prabu Yudhistira.

Wah…wah….sungguh luar biasa dan sangat menarik banget cerita wayang ini untuk kita saksikan dan simak bersama. Ceriata wayang yang penuh akan makna filosofi tata kehidupan dan tuntunan yang wajib dan harus kita cerna.