Gapura Wringin Lawang, merupakan salah satu bukti nyata situs peninggalan kerajaan Majapahit, Dalam situs tersebut menyuguhkan arsitektur bangunan khas ala candi di Jawa Timur. Bangunan ini sekaligus menjadi saksi bagaimana perkembangan dan kemajuan arsitektur era Majapahitsesungguhnya tengah menggeliat.
Komplek bangunan bersejarah ini berada di Dukuh Wingin Lawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Corak khas dari bangunan-bangunan peninggalan Majapahit dapat dilihat pada Gapura Wringin.
kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur.
Sampai saat ini situs Gapura Wringin Lawang masih berdiri kokoh. Keberadaan cagar budaya (heritage) ini dilindungi oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain itu, komplek bangunan yang berada di Desa Jati Pasar ini juga merupakan destinasi wisata sejarah andalan Kabupaten Mojokerto.
Secara fisik bangunan Gapura Wringin Lawang memiliki tinggi 13,79 meter dengan luas lahan sebesar 616 meterpersegi. Corak dari gapura ini disebut model “Candi Bentar” atau “Gapura Gapit” atau “Gapura Belah”.
Sebagaimana candi-candi di Jawa Timur, corak bangunan Gapura Wringin Lawang ini berbahan dari batu bata merah. Pada dasaranya bangunan ini merupakan candi, namun masyarakat sekitar lebih akrab menebutnya sebagai gapura.
Hal ini dikarenakan bangunan candi Wringin menyerupai sebuah gapura raksasa. Sementara itu, model altar depannya berbentuk pintu. Karena itulah, bangunan candi ini diesebut Gapura Wringin Lawang. Dimana dalam bahasa Jawa lawang memiliki arti pintu.
Letaknya yang tak jauh dari pusat kota Mojokerto menjadikan destinasi wisata sejarah ini mudah diakses. Disekitar area candi, tampak ditumbuhi pepohonan yang rindang. Sedangkan disisi kanan dan kiri bangunan terdapat pohon beringin yang tumbuh subur.