Inilah Penguasa Alam Gaib Tanah Jawa

Inilah Penguasa Alam Gaib Tanah Jawa

Seperti halnya alam manusia yang memiliki penguasa, alam gaib pun konon juga memiliki “dedengkot” atau penguasa. Percaya gak percaya, tetapi memang ada makhluk lain yang hidup di sekitar kita. Hanya saja kita memiliki keterbatasan sehingga tidak bisa melihat keberadaan dan wujud mereka. Buktinya, ada hantu, setan, atau apalah sebutannya. Anda juga sering merasa takut jika berada di suatu tempat yang dianggap angker.

Berikut ini beberapa nama makluk gaib yang memiliki kekuasaan daerah atau wilayah kekuasaan tertentu. Tentu saja  wiilayah atau daerah yang tersebut di sini adalah nama sebuah wilayah zaman dulu, yang mungkin saat ini sebagian diantaranya sudah berganti nama.

Di daerah Maospati dikuasai oleh Durgo Neluh dan Raja Baurekso, di Blambangan ada Sang Bolo Batu, di Kedhiri ada Bhuto Locaya, di Giri Pura ada Prabu Jaksa, di Pacitan ada Sida Kare, di Kheduwang ada Klenthingmungil, di Magetan ada Endrayaksa, di Jenggala ada Tunjung Puri, di Prang Muka ada Surabanggi, dan di daerah Panggung ada Aburaduk.

Selanjutnya, di daerah Jipang dikuasai Sapujagad, di Madiun ada Kalasekti, di Ponorogo ada Si Korep, di Majenang ada Trenggiling Wesi, di Grobogan ada Macan Guguh, di Singosari ada Kala Johar, di Srengat ada Baru Kuping, di Blitar ada Kalakathung, di daerah Rawa ada Bhuta Krodha, di Kalangbret ada Sekar Gambir, dan di Lamongan ada Caru Bawor.

Kemudian, di Puspoloyo dikuasai Gurnita, di Tilam Putih ada Si Lengkur, di Blora ada Si Lancur, di Gambiran ada Kolodurgi, di Kedhunggede ada Ni Jenggi, di Batang ada Si Klewer. Di Lassem ada Kala Prahara, di Sedayu ada Dhandang Murti, di Candhi ada Widalangking, di Semarang ada Barat Katiga, di Pekalongan ada Guntur Geni, dan di Pemalang ada Ki Sembung Yudha.

Di wilayah Sokawati terdapat penguasa bernama Suwarda, di daerah Tandhes ada Nyi Ragil, di Suruh ada Jaya Lelana, di Kendal ada Gunting Geni, di Kaliwungu ada Gutukapi, di Gegelang ada Ki Somaita, di Brebes ada Dhadung Awuk, di Panjang ada Bhuto Salewah, di Mentawis ada Monda-Monda, di Plered ada Rajeg Wesi, dan Kuthogede ada Nyai Panggung.

Berikutnya, di daerah Kartosuro ada pemuka lelembut bernama Pragota, di Cirebon ada Setan Kabiri, di Tegalayung ada JuruTaman, di daerah Siluman ada Genowati, di Waringin Putih ada Kemandhang, di Pajajaran ada Si Kareteg, di Betawi ada Sapuregel, dan di Gunung Agung ada Wirasuli Waringin.

Memasuki wilayah Ngawang-awang, anda akan mengenal Kalekah. Lalu di Gunung Merapi ada Parpala, di Tunjung Bang ada Ni Taluki, di Sendhang ada Setan Kowak, di Pamasuhan ada Sapu Angin, di Rangkudan ada Sonodpodo, di Tarisig ada Pandansari, di Wanagiri ada Ki Sadungan, di Pelabuhan ada Duduk Warih, di Pelayangan ada Butho Tukang, dan di Tawang ada Ni Raraamis.

Selanjutnya di wilayah gunung-gunung, antara lain di Gunung Tidar dikuasai Kala Sekti, di GunungSindara ada Madu Retno, di Gunung Sumbing ada Jalalela, di Gunung Ngungrungan ada Sidomokti, di Gunung Merbabu ada Terapa, di Gunung Kombang ada Bangsan, di Gunung Kolir ada Prabu Jaksa (lagi/lain), dan di Gunung Kendeng ada Aji Dipo.

Di Daerah Argopuro ada Sunan Lawu, di Bayat ada Ki Malangganti, di Toyamas ada Kolo Nadah, di Segaluh ada Si Renthil, di Banjaran ada Ki Wosasih, di Lowanu ada Si Korok, di Gunung Duk ada Genioro, di Parang Tritis ada Mbok Bereng, di Purbalingga ada Drembamoha, di Karang Bolong ada Si Kreta, di Banarawi ada Si Belen, di Jenu ada Karung Kala, di Pengging ada Banjaran Sari, di Dhung Winong ada Andonsari, di Bagelen ada Ki Condrolatu, dan di Gunung Kendalisada ada Khetek Putih.

Menapaki daerah Ngayah, ada pemuka lelembut bernama Butho Glemboh. Di Demak ada Rara Denok, di Tuban ada Si Bathilhi, di Talsanga ada Juwalpasal, di Tremas ada Si Kujang, di Trenggalek ada Nyai Kuring, di Cemorosewu ada Si Kuncung, di Benthongan ada Kaladhadung, di daerah Taji ada Asmoro, di Kudus ada Bagus Anom, di Imogiri ada Manglarmungo, di Gadhing ada Ki Puspogati, dan di daerah Kartika ada Cucuk Dhandang.

Di Sungai Opak ada Songgabuana, di Pejarakan ada Pak Keyek, di Kali Bening ada Cincinggolong, di Dhahrama ada Korowelang, di Warulandeyan ada pasangan Ki Daruna dan Ni Daruni, di Alas Roban ada Bagus Karang, di Pasujayan ada Udan Riris, di Dalepih ada Wodonongga, di Kadunggarunggung ada Si Gadhung, di Karabean ada Citranaya, di Majaraga ada Genapura, di Juwana ada Logenjeng, dan di Rembang ada Bajul Bali.

Menapaki daerah Wirasaba, di sana ada penguasa Si Londir. Di Madura ada Bhuta Carigis, di Matesih ada Jaran Panolih, di Pecangakan ada Si Gober, di Jatisari ada Danapi, di Jatirnalang ada Obarabir, di Lodhaya ada Haryo Tiron, di Pening ada Sarpa Bongsa, di Pesayangan ada Udan Gelap, di Tegil ada Bhuto Gigis, di Grenggeng ada Caping Warih, di Penawangan ada Gutukwatu, dan di Tengger ada Ni Otarwiyah.

Kemudian, di Wiradesa ada Gustigeni, di Penarukan ada Setan Korokan, di Randulawang ada Rara Dungik, di Menthahang ada Retno Pengasih, di Prambanan ada Bhuto Kepala, di Gunung Wilis ada Mbok Sampur, di Gunung Gajah Mungkur ada Raden Gelanggangiati, di Tal Pegat ada Si Gedruk, di Ngembel ada Raden Panji, di Pagerwaja ada Raden Kusumoyudho, di Kacangan ada Si Penthul, di Pecabakan ada Dodol Kawit, dan di Jepara ada Si Kunthung.

Di daerah Pati ada Gambir Anom, di Ngremo ada Tambak Suli, di Delanggu ada Yudhapaksa, di Pesisir ada Butho Kala, di Kadilangu ada Si Kecubung, di daerah Jenar ada Nini Gelu, di Banjarsari ada Klabang Curing, di Watukura ada Talengkung, di Tal Rukmi ada Si Kuris, di Semeru ada Pujongga dan Pujonggi, di Ardi Baita ada Bancuri dan Bancuring, serta di Tegal Pat ada Si Bedreg.

Di Subang ada Si Lowar, di Kuwu ada Ondar-Andir, di Comal ada Si Barandang, di Duduk Jalmi ada Si Kalunthung, di Tegala Pasir ada Si Jalilung, di Tuntang ada Kala Ngadang, di daerah Bocor ada Si Kuru, di Petanahan ada Singanadha, di Cilacap ada Telohbrojo, di Nusabarong ada Burat Wangi, di Singgela ada Ki Nayadipa, dan Weleri ada Si Dulit.

Di wilayah Pring Tulis ada Udan Geni, di Kandang Wesi ada Gendir Diyu, di Kejayan ada Barukin, di Jeruk Legi ada DirGabu, di Nusa Kambangan ada Mahesa Kuda, di Mancingan ada Rara Dulek, di Guwa Langse ada Raja Putri, dan di Parang Wedang ada Raden Arya Jeyeng Westhi.