Keris adalah salah suatu benda pusaka asli Nusantara ini yang namanya cukup menggetarkan para pecinta Keris. Salah satunya adalah Keris Singo Barong. Sejak dahulu, keris dengan bentukan dapur Singa Jantan ini telah menjadi buruan para pemburu benda pusaka karena keris dengan dapur Singo Barong diyakini memang sangat kuat baik dari segi tuah atau segi filosofinya. Dapur Singa Jantan (simha) ini akan membuat sang pemilik atau pemegang keris ini memiliki karakter pemberani dan kuat bagaikan simha yang penuh kekuatan dan keberanian. Selain itu, wibawa singa juga diyakini mampu membuat pemilik atau pemegang keris ini memiliki kewibawaan dan kharisma bagaikan singa.
Keris Singo Barong merupakan salah satu keris yang cukup istimewa, sangat langka, bahkan dikenal sebagai keris pusaka yang paling ampuh atau sakti dari sekian pusaka keris jenis lainnya. Kharismanya sangat kuat, dan bila kekuatan keris ini sudah menyatu dengan pribadi pemiliknya, maka orang yang memiliki keris ini bagaikan singa, disegani kawan atau lawan, tapi tidak semua orang bisa cocok memegang pusaka keris Singo Barong ini.
Selain symbol kejantanan bagi pemiliknya, pusaka ampuh ini Insyaallah juga memiliki Yoni atau manfaat, untuk Pamor Pedaringan Kebak ini ditinjau dari gambaran motifnya sangat mirip dengan Pamor Wos Wutah yang artinya beras tumpah, sedangkan pedaringan kebak maknanya adalah Peti Beras yang selalu penuh. Kata “pedaringan” artnya peti beras. Dulu, orang jawa umumnya menyiumpan beras dalam sebuah peti besar terbuat dari kayu. Dari segi bentuk gambaran pamornya, pedaringan kebak lebih rumit dibandingkan dengan bentuk gambaran pamor wos wutah. Pamor ini boleh dikatakan menempati hamper seluruh permukaan bilah keris, tidak mengelompok menjadi beberapa bagian. Sedangkan tuahnya sama dengan tuah pamor Wos Wutah hanya saja lebih kuat pamor ini. Manfaatnya adalah untuk ketentraman rumah tangga, karier, rezeki, kesuksesan karier dan kerejekian, memudahkan mendatangkan rejeki, usaha dagang, bisnis, penolak bala, pagar diri dan tempat usaha dari pengaruh atau serangan negative (santet, guna-guna dan ilmu sihir). Pamor ini tidak pemilih, artinya siapa saja cocok memiliki keris dengan pamor ini
Mengenai kecocokan seseorang dengan keris yang dimiliki atau dipegangnya, memiliki pusaka keris dapat diibaratkan sama dengan pakaian sehingga wajar jika ada yang cocok atau tidak cocok. “Ya bisa dikatakan Keris Pusaka adalah ibarat pakaian, ada yang cocok ada yang tidak. Misalkan begini, saya ini kan seorang petani yang kerjanya setiap hari berkebun dan mencangkul. Kalau saya sehari-harinya pakai jubah seperti Kyai atau pakai baju safari seperti anggota DPR kan tidak cocok mas, bukannya tambah berwibawa tapi malah jadi bahan cemoohan para tetangga, walaupun Jubah atau baju safari itu harganya jutaan rupiah” kata Gus Cokro ST, salah satu pemilik keris pusaka Singo Barong.
Lebih jauh dipaparkan oleh Gus Cokro ST bahwa, Keris Singo Barong sangatlah cocok dan tepat jika yang memegang Keris ini adalah para pemimpin seperti Bupati atau Presiden. Dan jika Bupati atau Presiden memiliki keris jenis ini, maka dia akan menjadi pemimpin yang tegas dan berwibawa, disegani oleh semua orang, baik oleh rakyat yang dipimpinnya maupun oleh kawan dan lawan politiknya, tidak hanya itu pemilik keris Singo Barong ini juga bisa membuat pemilik atau pemegangnya menjadi sosok yang pintar dalam berbicara sehingga sangat pas jika dimiliki oleh para pemimpin baik pemimpin formal maupun non formal.
Gus Cokro ST memperoleh keris pusaka Singo Barong pada saat melakukan Riyadhoh Batin, dan berhasil mewujudkan pusaka bertuah tersenut dari alam dimensi astral menjadi wujud ke alam nyarta. Keris pusaka bertuah Singo Barong memiliki cirri khas Dapur/bentuk: Singo Barong. Pamoir/Lambang/ Filosofi: Pedaringan Kebak. Estimasi era: mataraman Senopaten.
Hingga kini Keris Pusaka Singo Barong menjadi koleksi pribadi Gus Cokro ST, tapi siap dimaharkan kepada Pribadi yang sesuai atau yang terpilih.