Dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) Pancasila, Konser Wayang Milenial Jakarta akan melakukan pagelaran seni budaya wayang kulit dengan menampilkan lakon: “Sang Bathara Wisnu”. Pagelaran seni budaya wayang kulit, yang merupakan tontonan yang penuh dengan tuntunan ini akan digelar pada hari Sabtu, 01 Juni 2024, mulai pukul 19.00 WIB s/d selesai. Bertempat di Halaman Ruko Multiguna, Jl. Rajawali Selatan, Pademangan Timur, Jakarta Utara.
Pagelaran seni budaya adiluhung Nuswantoro ini akan langsung dibawakan oleh tokoh dalang Internasional atau “Sang Dalang Salto” K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, dalam kiprahnya di dunia pakeliran sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat Nasional dan Internasional penggemar wayang kulit. Hal tersebut terbukti dengan para penonton yang selalu membludag di manapun dalang peraih penghargaan pristisius Datuk Manggala Budaya Sastra Diraja ini menggelar pementasan seni budaya adiluhung Nuswantoro.
K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM yang juga seorang dalang duta budaya Eropa, Jepang dan Amerika ini, nampaknya juga mempunyai visi dan misi yang sangat mulia dalam kiprahnya di blantika dunia pewayangan. Antara lain adalah menguri-uri dan melestarikan kelanggengan seni budaya wayang kulit yang merupakan warisan para leluhur kita bangsa Nuswantoro agar tetap selalu lestari dan tetap dapat dinikmati oleh para regenerasi kita, serta menduniakan wayang di mercusuar dunia.
“Wayang adalah kebanggaanku,wayang jiwaku, wayang jagadku dan hidup wayang Indonesia,” kata K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM penuh semangat.
Sementara dalam lakon “Sang Bathara Wisnu” yang akan di gelar oleh dalang sejuta prestasi ini, nantinya akan dimulai dari kisah Dasamuka Gledhek, Harjunasasrabahu gugur sampai Rama manitis. Wow sungguh seru dan menarik untuk kita saksikan bersama kawan, saudara dan keluarga kita.
Sekilas lakon: “Sang Bathara Wisnu” tokoh pewayangan Bathara Wisnu dikenal sebagai dewa keadilan. Tubuhnya berkulit hitam legam yang merupakan sebuah lambang keadilan. Bathara Wisnu memiliki kendaraan yang berwujud seekor garuda yang bernama Bhirawan. Serta Bathara Wisnu memiliki andalan pusaka sakti Kembang Wijayakusuma dan Cangkok Wijayakusuma.
Suatu saat jika Bathara Wisnu sedang bertiwikrama, ia akan memiliki prabawa yang sangat luar biasa dan akan merubah wujudnya menjadi raksasa Brahalasemu. Berdasarkan kisah dunia pewayangan Jawa, Bathara Wisnu merupakan putra kelima dari Sang Hyang Manikmaya, raja Tribuana, dengan dewi Umayi. Bathara Wisnu memiliki saudara kandung lima, Bathara Sambo, Batara Bayu, Batara Indra, Batara Kala dan Batara Bayu. Bahkan Batara Wisnu juga memiliki tiga saudara seayah tapi lain ibu, mereka adalah: Batara Cakra, Batara Asmara dan Batara Mahadewa.
Dalam kisahnya, Batara Wisnu bertempat tinggal di Khayangan Untarasegara, mempunyai 3 permaisuri serta memiliki 18 orang putra (14 pria 4 wanita). Hasil pernikahannya dengan Dewi Sri Widowati atau yang dikenal dengan sebutan Srisekar, mempunyai putra yang bernama Batara Srinada, Batara Srinadi dan Batara Srigata. Dengan Dewi Pratiwi batara Wisnu berputra, Dewi Sundari dan Bambang Sitija.
Sementara hasil pernikahannya dengan Dewi Sri Pujawati Batara Wisnu mendapatkan putra sebanyak 13 orang, mereka adalah: Batara Ishawa, Batara Bhiswa, Batara Heruwiyana, Batara Isnapura, Batara Pujarta, Batara Sarwedi atau Hardanari, Batari Srihuna, Batari Srihuni, Batara Panwaboja, Batara Isnapura, Batara Madura, Batara Madusadana dan Batara Madudewa.
Batara Wisnu pada saat melakukan misi memerangi keangkaramurkaan pernah menitis ke dalam tubuh ikan yang kala itu untuk melenyapkan raksasa Hargrogiwa yang telah berani mencuri kitab Wedha. Pernah juga menjadi Narasinga atau manusia yang berkepala harimau, yang kala itu untuk memnunuh seorang raja yang bernama Prabu Hiranyakasipu. Bahkan Batara Wisnu juga pernah merubah menjadi orang kerdil yang tujuannnya untuk menyingkirkan Ditya Bali Serta menitis kepada sosok Ramaparasu yang tujuannya adalah untuk menyingkirkan para gandarwa yang jahat.
Batara Wisnu juga menitis kepada Arjunasasra atau Arjunawijaya yang dikenal dengan sebutan Arjunassasrabahu, tujuannya adalah untuk menumpas kejahatan Prabu Rahwana atau Dasamuka. Serta yang terakhir Batara Wisnu menitis kepada Prabu Sri Batara Krisna yang tujuannya adalah untuk menjadi penasehatnya Pandawa untuk menghilangkan kejahatan dan keserakahan yang dilakukan oleh para Kurawa.
Bahkan, Sang Batara Wisnu juga pernah turun ke Marcapada dengan menyamar menjadi raja di negeri Medangpura dan bergelar Maharaja Suman, tujuannya adalah untuk membinasakan Maharaja Balya, seorang raja dari Medanggora yang merupakan jelmaan dari Batara Kala.
Dalam kisahnya, Batara Wisnu juga pernah menjabat sebagai raja di Medangkamulan dan bergelar Sang Prabu Satmata, penyamarannya tersebut adalah untuk mengalahkan Prabu Watugunung yang telah melakukan tindakan asusila dengan menikahi ibu kandungnya sendiri.
Senjata ampuh yang dimiliki oleh Batara Wisnu adalah Cakra ,senjata tersebut juga dimiliki oleh para titisannya, terkecuali Ramawijaya. Batara Wisnu juga memiliki senjata sakti dan ampuh lainnya, yakni kembang cangkok wijayakusuma, yang memiliki khasiat dapat untuk menghidupkan kembali orang yang mati, tapi yang belum tiba ajalnya. Dari para titisan Batara Wisnu yang memiliki kembang Cangkok Wijayakusuma tersebut hanyalah Sri Kresna raja Dwarawati.
Wow…sungguh tontonan yang sangat menarik untuk kita simak bersama ya guys…Nah…ayoo…kita catat tanggal mainnya dan kita saksikan bersama-sama. Bahkan acara pagelaran wayang kulit dengan judul yang banyak digemari dan ditunggu oleh penggemar wayang kulit ini juga akan disiarkan langsung via Youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu New.