Kedaton Nusantara, Jayakarta, pada hari Sabtu 30 Juli 2022 memperingati datangnya Tahun Baru Suro. Acara spektakuler tersebut banyak dihadiri oleh para tokoh dan sesepuh budaya kearifan lokal dan para kaum spiritualis yang bergabung di organisasi FKPPAI.
Peringatan Tahun Baru Suro tersebut tergelar beberapa rangkaian acara yang sempat membuat detak kagum para tamu yang hadir, sebab setiap acara yang tersaji memiliki nilai yang sakral dan mengandung hikmah yang mendalam, terutama dengan terdengarnya alunan gending Puji Suro yang memiliki nilai tersendiri bagi para tamu yang hadir..
Dalam acara tersebut terdapat sesi berebut Berkah Tumpeng Ageng dan berebut Rajah Kalacakra yang dilkuti oleh para tamu yang hadir. Sungguh suatu pemandangan yang sangat hikmad dan menyentuh kalbu, sungguh luar biasa…dan acara dilanjutkan dengan Kenduri Agung Suro dan doa bersama.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua tamu yang hadir. Para tohoh dan sesepuh FKPPAI telah dan ikut serta mendukung kebangkitan kembali Budaya spiritual Suro-Muharam di Kedaton Nusantara. Sekali lagi saya haturkan terima kasih, semoga jasa semua tamu yang hadir akan di catat dan dikenang oleh Allah SWT Aminn,” kata Pangeran Nata Adiguna Mas’ud Thoyid Jayakarta Adiningrat.
Selaian rangkainan acara yang sangat sakral bagi para kaum spiritualis dan tamu undangan di Kedaton Nusantara tersebut, Pengageng Kedaton Nusantara, yakni Pangeran Nata Adiguna Mas’ud Thoyib Jayakarta Adiningrat juga berkenn memberikan gelar penghargaan yang diberikan kepada para tokoh dan kaum spiritualis yang telah ikut berjuang untuk andil dalam membangkitkan kembali kebudayaan asli Indonesia.
Anugerah Datuk Diraja-wali diberikan kepada yang mulia RB. Abi Munawir Almadani Gusti Khalifah Bendahara IX Syah Arya Wasiah Al Azidad. Beliau selaku pemangku adat Kedaton Nusantara.
Kedaton Nusantara Jayakarta memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasi kepada: Romo Ir. Tuk Wisanggeni dengan gelar Resi Mahamboro Ir.Tuk Wisanggeni.
Kedaton Nusantara Jayakarta juga memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasi kepada: Rachmat Sabarudin dengan gelar Kanjeng Rahadian Hemas Rachmat Sabarudin.
Darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasii juga diberikan kepada Amangkurat/KRMH Hartono dengan gelar Datuk Diraja-wali Amangkurat Jayakarta.
Kedaton Nusantara Jayakarta juga memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasinya kepada: Rukmila Ulva Sandiva Singosari dengan gelar Bathari Saraswati Rukmila Ulva Sandiva Singosari.
Kedaton Nusantara Jayakarta juga memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasinya kepada: Boki Ratu Nita Budi Susanti Mangaloa. SE.MM. dengan gelar Boki Ratu Nita Budi Susanti Mangaloa Pramoda Wardani.SE.MM.
Kedaton Nusantara Jayakarta memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasinya kepada: Ratu Siti Anna Ruhaizah dengan gelar Ratu Siti Anna Ruhaizah Ratu Kaibon Cakra Tirta Kencana.
Kedaton Nusantara Jayakarta memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasinya kepada: RB Abi Munawir Almadani Gusti Khalifah Bendahara IX Syah Arya Wasiah Al Azdad dengan gelar pemangku adat kedaton Nusantara Jayakarta Mantri Jero Nagari.
Sementara yang terakhir Kedaton Nusantara Jayakarta memberikan darjah kebesaran dan pengakuan atas prestasinya kepada: Datuk Muslil Siregar Perkasa Alam dengan gelar Datuk Diraja-wali Manca Nagari Kedaton Nusantara.
Sebagai acara penutup dalam perayaan datangnya tahun baru Suro tersebut, Kedaton Nusantara Jayakarta menggelar sarasehan Alam Astral, dengan topik Sidang Gaib Rokh Agung yang diprakarsai oleh Romo Tuk Wisanggeni dan para tokoh sepuh.