Dalam jagad spiritual, kita sudah tidak asing lagi dengan nama dua tokoh spiritualis Nusantara ini, yakni Kanjeng Radu Kusumo Diningrat dan Ratu Ayu Kencono Wati. Di mana kedua tokoh penguri-uri budaya spiritual peninggalan leluhur bangsa Nusantara tersebut hingga kini masih acap dapat kita jumpai di berbagai wilayah bernuansa keramat dan mistisyang ada di Nusantara. Ibarat njajah desa milang kori, tujuannya adalah untuk melakukan serangkaian upacara ritual sesuai dengan keyakinan yang di milikinya.
Sebab kedua tokoh spiritual ini dalam kesehariannya juga menjalankan aktivitas pokoknya sebagai seorang praktisi spiritual yang memiliki wadah Padepokan RHS (Radu Holistic Solution) beralamat di Jl. H.Djaman,Lot 8, Buaran, Serpong,Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil pantauan, memang di padepokan RHS tersebut selalu aktif, para masyarakat yang ingin berkonsultasi untuk mewedarkan segala problem hidupnya tak akan sungkan mengunjungi padepokan RHS, tujuan mereka adalah untuk mencari solusi melalui spiritual.
Kedua tokoh spiritual Nusantara Kanjeng Radu Kusumo Diningrat dan Ratu Ayu Kencono Wati ini pada hari hari tertentu selalu akfif melakukan kunjungan ke berbagai wilayah yang ada di Nusantara, terutama di wilayah yang memiliki nilai kesakralan. Tujuannya adalah ingin melakukan serangkaian upacara ritual sesuai dengan keyakinannya serta misi ritual untuk menolong sesamanya.
Seperti halnya beberapa waktu lalu yang di lakukan kedua tokoh spiritual Nusantara ini, keduanya berkunjung ke Pura Pasar Agung, Pura Melanting di Gunung Salak, Bogor. Dengan di temani oleh beberapa tokoh spiritual mereka bersama sama melakukan serangkaian upacara ritual yang sangat khusuk…..Tujuannnya adalah untuk memohon agar supaya dalam kehidupannya senantiasa selalu di berikan keberkahan dan karunia oleh Sang Maha Pencipta.
Sebelum menjalankan Ritual sembayang di Pura Pasar Agung Pura Melanting, Gunung Salak, Bogor terlebih dahulu kita harus mencucikan diri, dengan cara mandi di air tujuh pancuran yang memiliki nama dan manfaat yang berbeda. Ke tujuh air pancuran tersebut adalah Banyu Kahuripan, Banyu Kamandanu, Banyu Mawat, Banyu Kawaluyan, Banyu Rahayu, Banyu Suara Banyu Konengsari dan Banyu Kejayaan.
Berdasarkan pengakuan para masyarakat yang telah menjalankan ritual mandi suci di ke tujuh air pancuran tersebut, mereka merasakan dampak yang berbeda sebelum memandikan diri di air tujuah pancuran tersebut. Kondisi meraka semakin frest dan ada nilai kenyamanan dalam hati dan pikiran mereka, hingga saat tiba puncaknya menjalankan ritual sembayang….mereka merasakan kedekatannya dengan Sang Maha Pencipta.