“Wayang Milenial Jakarta” Memeriahkan Hari Jadi Purworejo

“Wayang Milenial Jakarta” Memeriahkan Hari Jadi Purworejo

Dalam rangka menyambut hari jadi Purworejo, pihak pemerintah setempat menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk para masyarakat. Pemasangan umbul-umbul, spanduk, lampu hias, kegiatan religi serta aneka bentuk hiburan rakyat.

Salah satu kegiatan yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Purworejo tersebut adalah penyelenggaraan pagelaran seni budaya wayang kulit dengan mengundang khusus “Wayang Milenial Jakarta” yang di komandoni oleh  K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM atau yang di kenal dengan julukan “Sang Dalang Salto Sewengi Ping Seked”. Wow…sungguh luar biasa.

“Sang Dalang Salto” K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Pagelaran seni budaya wayang kulit yang akan di bawakan langsung oleh dalang duta budaya Eropa, Jepang dan Amerika, K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM di pesta rakyat dalam rangka hari jadi Purworejo ini, akan dilaksanakan pada hari, sabtu (malam Minggu), 24 Februari 2024, dengan menyajikan lakon: “Ontoseno Nugroho”,  mulai pukul 20.WIB sampai dengan tancap kayo. Lokasi bertempat di Pendopo Kawedanan Wakil Bupati Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Nah…ayoo kita hadiri pertunjukkan seni budaya asli Nusantara ini. Tapi yang belum bisa hadir tidak usah khawatir sebab acara ini akan langsung diasiarkan melalui channel Youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu New. Selamat menyaksikan….

Penabuh Gamelan dan Waranggono Setia Mendampingi Kiprah “Sang Dalang Salto”

Tentunya pagelaran wayang kulit ini akan banyak di nanti oleh para masyarakat penggemarnya, dan lakon wayang  yang akan disajikan akan menampilkan tokoh wayang kulit Ontoseno yang memiliki kesaktian luar biasa serta sifat yang andap asor terhadap sesamanya. Apalagi yang akan membawakannya adalah seorang tokoh dalang sejuta prestasi, yakni K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM yang di kenal sangat piawai menampilkan setiap olah gerak para tokoh tokoh wayang yang beliau pegang.

Kiprah “Sang Dalang Salto”

Inilah sekilas tentang tokoh wayang Ontoseno:

Dalam dunia pakeliran terdapat salah seorang pemuda yang seluruh jiwa raganya dipersembahkan untuk bangsa dan negaranya. Pemuda ini dalam dunia pewayangan tidak pernah di ceritakan menjadi seorang pejabat apa-apa. Pemuda yang bernama Antoseno ini adalah seorang pemuda yang berjiwa satria, putra dari Raden Werkudara dan ibu Dewi Urangayu.

Penonton Membludag Untuk menyaksikan Kiprah “Sang Dalang Salto”

Diceritakan bahwa Ontoseno mempunyai dua kakak laki-laki lain ibu, adalah Antorejo dan Gathotkoca. Ontoseno memiliki watak yang sangat polos dan lugu. Dalam setiap bicara ia tidak dapat berbahasa krama (halus). Dan Ontoseno selalu menggunakan bahasa ngoko (kasar) kepada siapa pun yang diajak berbicara. Sehingga kesannya Ontoseno tidak memiliki kesopanan atau unggah-ungguh sehingga ia memiliki kesan sebagai anak ugal-ugalan.

K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Menerima Penghargaan Dari Kanjeng Gusti Ratu Pakoe Buwono XIII

Sementara itu, di balik kekurangannya tersebut, Ontoseno adalah seorang pemuda pemberani dan sakti mandraguna. Seluruh badannya laksana berlapis baja sehingga tubuhnya kebal terhadap senjata apapun (ora tedas tapak palune pandhe). Ia memiliki kesaktian yang luar biasa, air liurnya sangat beracun. Bahkan Ontoseno memiliki pusaka layaknya sungut yang dapat melumpuhkan atau membinasakan makhluk apa pun, serta sebaliknya dapat untuk menghidupkan kembali meraka. Raden Ontoseno juga memiliki ketajaman batin (ngerti sadurunge winarah).

“Sang Dalang Salto” Menerima Penghargaan Dari Konsulat Jendral San Fransisco USA

Ontoseno bisa terbang, bahkan ambles bumi (masuk ke dalam tanah), dan bahkan dapat hidup di dalam air. Saat masih berusia remaja Ontoeno pernah menjadi jagonya para dewa. Kala itu Kayangan Dasarsamodra diduduki oleh seorang raksasa bersisik yang bernama Minalodra. Bathara Baruna, sang penjaga Kayangan Dasarsamodra tidak dapat menandingi kesaktian Minalodra. Dengan adanya peristiwa tersebut akhirnya Bathara Guru meminta Ontoseno untuk menyingkirkan pengganggu tersebut.

“Sang Dalang Salto” K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Setelah berhasil mengusir pengganggu dan memulihkan ketentraman di Kayangan Dasarsamodra, akhirnya Bathara Baruna sangat berterima kasih kepada Ontoseno, sebagai balas budinya Ontoseno di angkat untuk menjadi cucu Bathara Baruna.

Tapimpilan Tarian Sebelum “Sang Dalang Salto” Beraksi

Suatu saat, Raden Ontoseno berkeinginan untuk bertemu dengan ayahnya, keinginannya itu langsung disampaikan kepada kakeknya, Resi Mintuna. Ontoseno ingin berjumpa dengan ayahnya, mengingat sejak lahir hingga dewasa dirinya belum pernah berjumpa dengan ayahnya. Selama ini ia hanya tinggal dan di pelihara oleh ibundannya dan kakeknya di pertapaan Kisiknarmada. Nampaknya Ontoseno mendapatkan restu dari ibundanya dan kakeknya untuk bertemu dengan ayahnya. Hingga segera saja Ontozeno berangkat menuju Kasatriyan Jodipati, tempat tinggalnya Raden Werkudara. Ontoseno membayangkan ayahnya yang khabarnya memiliki tinggi badan yang besar dan perkasa.

Penonton Selalu Membludag di Manapun Tempat Saat Dalang Internasional K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM Beraksi

Sesampainya di Kasatrian Jodipati, nampaknya Ontosene tidak menemukan ayah yang di carinya, kemudian ia langsung menuju ke Istana Amarta. Awalnya Ontoseno di curigai oleh penjaga istana, tapi akhirnya setelah tahu siapa Ontoseno akhirnya mereka meminta maaf. Dari keterangan nayakapraja, bahwa para Pandawa tidak berada di Istana Amarta, dan tidak diketahui kemana perginya, termasuk Raden Werkudara ayahnya.

“Sang Dalang Salto” Menerima Wayang dari Gusti Benowo, Adik Sinuwun Pakoe Buwono XIII

Ontosena kemudian pergi mencari jejak sang ayah berdasarkan nalurinya. Setelah beberapa lama melakukan pencarian tiba-tiba ia melihat ada dua orang muda yang sedang berkelahi. Di sekitarnya nampak ada beberapa anak muda lain ya g nampak gelisah. Kedua pemuda yang sedang adu jotos tersebut adalah Antorejo dan Gathotkaca yang sedang berebut untuk menjadi ketua tim mencari Pandawa yang tidak di ketahui keberadaannya.

Aksi Para Waranggono yang Membuat Penontonnya Terpukau dan Kagum

Para anak Pandawa tersebut awalnya mendapat sabda dari Sri Kresna, bahwa yang bisa menyelamatkan Pandawa adalah anak dari Raden Werkudara. Antorejo dan Gathotkaca memiliki hak yang sama untuk memimpin tim yang terdiri dari Abimanyu, Pancala serta saudara-saudaranya yang lain. Awalnya Antoseno ingin melerai adu jotos kedua saudara tersebut, tetapi dirinya malah diusir. Kemudian sambil ugal ugalan Ontoseno menyungut Antorejo dan Gathotkaca, sehingga membuat keduanya lumpuh.

Dalang Internasional Saat Bersama Penabuh Gamelan di Universitas California USA

Abimanyu yang awalnya ingin membantu kakak sepupunya justru ia terkulai lantaran kesenggol sungut Antoseno. Semuanya tidak menyangka klau pemuda  yang kesannya ugal-ugalan tersebut memiliki kesaktian yang luar biasa. Sambil tertama tama, akhirnya Ontoseno menyungut ketiga pemuda tersebut dan akhirnya sembuh dari kelumpuhannya.

Penonton Selalu Membludag Menyaksikan Aksi “Sang Dalang Salto”

Tak lama kemudian datanglah Prabu Kresna di tempat itu dan menemui para keponakannya. Kemudian ia menjelaskan bahwa pemuda sakti yang kesannya ugal-ugalan tersebut adalah saudara sendiri. Ia bernama Ontoseno, anak Dari Raden Werkudara dengan ibu Dewi Urangayu. Kemudian mereka memberikan kepercayaan kepada Ontoseno untuk menjadi pemimpin tim guna mencari keberadaan Pandawa.

Para Penggemar Dalang Internasional K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Kemudian mereka bersama-sama segera menuju ke Kerajaan Girikadasar, info dari Sri Bathara Krisna, bahwa Prabu Ganggatrimuka, adalah teman dari Kurawa, dan telah melakukan penculikan kepada Pandawa untuk dijadikan tumbal. Akhirnya para putra Pandawa berhasil mengalahkan Prabu Ganggatrimuka dan Pandawa bisa diselamatkan.

Aksi Waranggono Dalang Internasional K.R.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM

Ontoseno pernah sendirian membebaskan negeri Astina dari rongrongan Duryudana. Misinya kala itu adalah ia ingin mengetahui siapa sebenarnya keturunan Abiyasa (Prabu Kresnadwipayana) yang kuat duduk di singgasana sebagai pemimpin atau raja Astina sejati.

Kiprah “Sang Dalang Salto”

 

 

Intinya adalah Ontoseno merupakan sosok contoh pemuda yang memiliki kepedulian kecintaan terhadap bangsa dan negara. Sedang jiwa raganya akan dipersembahkan untuk tanah airnya. Ia tidak menginginkan atau membutuhkan sebuah jabatan atau kedudukan. Bahkan ia bertempat tinggal di Kisiknarmada, yang jauh dari pengaruh kekuasaan dan keramaian. Dirinya tetap fakus membela yang benar.